Humor Polisi dan Pembunuhan di Pulomas Jakarta


Humor - Peristiwa ini menyedihkan bagi kita semua, kecuali bagi pelaku pembunuhan. Terjadi pembunuhan di rumah mewah, Pulomas, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (27/12/2016) pagi. Innalillahi, enam orang tewas, alhamdulillah lima selamat. Bersyukur, polisi bergerak cepat, secapat kilat.

Kapolda Metro Jaya M.Iriawan
Tak butuh lama polisi menangkap pelaku pembunuhan. Ya, polisi memang tak butuh lama, tapi butuh penangkapan. Dibilang tak butuh lama karena dalam waktu 25 jam, polisi dapat membekuk dua pelaku. Biasanya berhari-hari-hari hingga berbulan-bulan. Kerja yang cerdas buat polisi, dan tentunnya kerja yang bodoh buat pelaku. Bahkan sehari berikutnya, polisi berhasil menangkap pelaku bodoh lainnya.

Tunggu dulu, apa betul ini kerja yang bodoh dari pelaku. Ya, betul kerja bodoh karena dalam waktu singkat tertangkap. Jadi, kalau cerdas mereka tidak akan tertangkap.

Peristiwa tertangkapnya pelaku pembunuhan di Pulomas ini menjadi orbrolan antara pembeli dan penjual kopi di Warung Kopi, Tebet, Jakarta Selatan.

Pembeli : Polisi hebat ya? Kok bisa ya?
Penjual  : Bisa, karena penjahatnya bodoh.
Pembeli : Kok, bodoh?
Penjual  : Ya, kalau pintar gak bakal jadi penjahat.
Pembeli : Hiks...bisa aja

Sementara itu, di tempat lain juga terjadi obrolan yang tidak kalah serunya. Kali ini, polisi layak mendapatkan apresiasi luar biasa.

A: Kok, polisi tahu pelakunya?
B: Ya, tahulah, kan polisi sudah terbiasa
A: Tapi banyak juga kejahatan sama dan polisi tidak bisa menangkapnya
B: Kalau yang ini lain, makanya polisi tahu pelakunya
A: Lain bagaimana?
B: Ya, kali ini, polisi tahu kan sudah bilang ternyata pelakunya pemain lama.
A: Maksudnya?
B: Kalau pemain baru, pasti polisi ga tahu. karena pemain lama, pasti polisi tahu
A: Hehehe... (*)