Kocak Tapi Bikin Emosi, Ini Alasan Gak Mau Ngaji Sampai Mati

(ilustrasi pengajian)
Ajakan mengaji kadang kamu pernah menerimanya di layanan pesan WhatsApp (WA). Atau bahkan kamu punya grup WA pengajian sendiri. Nah, biasanya grup tersebut sering sharing undangan pengajian atau materi-materi pengajian.

Ternyata tidak semua yang ada di grup WA itu setuju. Bahkan dengan sejumlah alasan mereka berargumentasi. Tapi kali ini, argumentasi mereka terlihat megada-ada yang ujung-ujungnya gak mau mengaji.

Meski begitu mereka memiliki sejuta alasan. Inilah alasan yang mereka sering sampaikan; Tempatnya jauh, kau mengeluh. Tempatnya dekat, kau tak berangkat. Ada jadwal pagi, kau minta petang. Pindah petang, kau lelah baru pulang.

Ngaji di hari biasa, kau bilang sibuk kerja. Ngaji di akhir pekan, kau bilang bentrok banyak undangan dan urusan. Kelas mengaji sudah berjalan, kau tanya kapan lagi pendaftaran. Dibuka pendaftaran baru, kau bilang nanti dulu, masih atur waktu.

Kamu selalu beralasan, belajar tajwid kau bilang susah. Baca Quran tidak bertajwid kau anggap tidak sah. Disuruh menghafal, kau bilang memberatkan.
Tak ada hafalan, kau bilang kurang tantangan.

Ada pengajian ustaznya lulusan pesantren, kau anggap gak keren. Ustaz lulusan perguruan tinggi, kau bilang tidak cocok ngajar ngaji.

Ustaz ngajarnya serius, kau bilang bikin bete. Ustaz ngajarnya santai, kau bilang kurang oke.

Melafalkan makhroj kurang tepat, kau minta dikoreksi. Sering dikoreksi, kau kapok tak mau lagi mengaji.

Setan itu gigih, mereka selalu membisiki pelemahan dan pembenaran untuk menghindari yang baik-baik.

Jangankan ngaji, orang sakaratul maut aja masih diganggu agar gak mampu melafadzkan tauhid

Nah, besok-besok, Kalau udah punya niat ngaji, GO aja, Jangan kasih setan menang. NGAJI itu PENTING, bukan yang penting NGAJI. (Sumber dari grup WhatsApp dan foto dari viva.co.id)