Cerita Lucu Beras, Maknyuss Hilang di Pasar

Pedagang beras (republika.co.id)
Humor Berita Lucu - Pada suatu hari di pasar tradisional, tepatnya di toko beras, Pak Yanto sibuk melayani pembeli. Sejumlah pembeli menanyakan kebenaran beredarnya beras oplosan yang kini sedang ditangani polisi.

Seperti diketahui dalam pekan ini diberitakan beberapa media telah terjadi penggerebakan gudang beras oplosan di Bekasi dan polisi menyegalnya (CNNindonesia, Jumat, 21/07/2017). Adapun beras yang diamankan di antaranya bermerek beras maknyuss (Jawapos.com, 22/07/2017))
 
"Pak, beras di sini asli gak, berapa per kg-nya?" tanya pembeli. "Semua beras di sini asli semua. Yang sebelah sana harganya Rp9.000 per kg," jekas Pak Yanto.

Pembeli sambil memegang beras di setiap wajan beras yang dipajang penjual bertanya lagi, "Pak, kalau beras maknyuss kenapa bermasalah?" "Ya, kata media dugaan oplosan, harga medium dijual premium, dan kualitasnya tidak sesuai yang tertera bungksannya," jawab pedagang beras.

"Memang tanda-tanta di kemasannya apa Pak?" tanya pembeli. "Kalau dilihat di kemasannya, beras maknyuss itu kemasannya dominan berwarna plastik hijau terkenal dengan sebutan Tanpa 3P,"jelas penjual beras.

"Apa itu Pak?" tanya pembeli penasaran. "Tanpa 3P itu, Tanpa Pangawet, Tanpa Pemutih, dan Tanpa Pewangi. Itu slogannnya dan dikenal dengan Tanpa 3P. Jadi orang tertarik membeli beras maknyuss"

"Ohh...,kalau beras yang tipe Tanpa 3T di sini ada gak Pak?" tanya pembeli. "Apa itu?" balik tanya pedagang. "Tanpa 3T itu beras Tanpa Tipu-Tipu, Pak" jelas pembeli sambil becanda.

"Gak ada bu, di toko beras ini saya tidak jual beras tipu-tipu. Saya jujur kok. Sekarang selama maknyuss gak ada, sudah diganti dengan yang sejenis dan masih satu keluarga beras medium, harganya juga terjangkau".

"Apa itu, pengganti Maknyuss?" tanya pembeli. Pedagang beras pun menjawab, "Paknyuss, namanya. bahkan ada saudaranya lagi namanya beras Bu-yus...hehehe, sudahlah bencadanya, ngomong-ngomong ibu mau beli yang mana ini?" "Gak beli Pak, cuman tanya-tanya doang," jelas pembeli sambil meninggalkan penjual beras itu. (*)