Gonjang-ganjing Pancasila, BPIP Pusing Kepala Berbie

Ilustrasi perdebatan Pancasila (Twitter/@JaprakHaes2)


humorberita.com - Hari ini ramai dibicarakan soal kontroversi Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP). Perdebatan Pancasila telah menguras pikiran, emosi, dan aksi sejumlah kelompok.

Akibatnya, masyarakat melakukan demo di DPR RI menuntut RUU HIP dibatalkan. Karena secara subtantif telah mengubah Pancasila menjadi Trisila dan berujung ke ekasila, yakni gotong royong.

Tak hanya itu, dalam RUU HIP diduga berpeluang lahirnya paham komunisme. Pasalnya dalam RUU tersebut tidak memasukan konsideran TAP MPR yang melarang paham komunisme. Dan sebaliknya, terkesan membungkam gerakan orang Islam.

Hiruk pikuk Pancasila ini tak hanya di dunia nyata, tapi juga di dunia maya. Media sosial dipenuhi dengan komentar, opini, gambar, foto, meme soal perdebatan Pancasila ini.  Warganet menyuarakan suara mereka masing-masing.

Sayangnya di tengah maraknya demo penolakan, Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi tak terdengar suaranya.

Prof. Yudian Wahyudi tenggelam di gelombang aksi menuntut kejelasan RUU HIP. Tak ada komentar dan aksi dari Wahyudi. Bahkan di akun media sosial Twtter BPIP tak sama sekali menyingung aksi penolakan RUU HIP ini.

"RUU HIP katanya murni inisiatif DPR RI. Dan Pemerintah tdk tahu menahu akan isinya. Kemudian minta RUU itu ditunda. Menjadi pertanyaan kenapa BPIP adem ayem saja? Apa BPIP tidak risih dan terganggu dgn RUU HIP? Jika RUU Jadi UU maka BPIP akan berobah menjadi BPIE.
Mana suaranya?" cuit @ustadtengkuzul, 21 Juni 2020.

Tampaknya, Yudian Wahyudi dipaksa menyembunyikan diri. Kalau dia muncul dan berkomentar dikhawatirkan bikin emosi publik. Ia pernah merasakannya saat menyebut agama musuh Pancasila dan Assalamualaikum diganti dengan Salam Pancasila. Daripada pusing kepala berbie lebih baik diam. Wakakak.