Pak Jakob Oetama Ber-KTP Islam?

Kartun Jakob Oetama (Twitter/lokadata)
humorberita.com - Saat kabar wafatnya Jakob Oetama beredar di grup WhatsApp, 9 September 2020, ada yang bertanya apakah pendiri Kompas itu mualaf? Peserta grup pun beragam komentar dengan disertakan emoji. 

Ada yang bilang dia mualaf, tapi juga ada yang bilang dia masih Katolik dengan mengutip orang dekatnya juga bilang seperti itu. Bahkan ada yang guyon, kita tunggu tahlilannya saja. 

Kalau ada tahlilannya, berarti Jakob Oetama sudah beragama Islam. Sekarang mari kita doakan almarhum semoga husnul khatimah. Warga grup WA pun beramai-ramai mendoakan Jakob Oetama. Sama halnya bila ada kabar duka lainnya.

Namun, kali ini agak berbeda untuk memberikan ucapan doanya, karena selain di grup WA juga anggotanya berlatar agama yang berbeda, status agama Jakob Oetama pun masih ragu antara Islam atau bukan.

Di tengah duka dan perdebatan status agama Jakob Oetama ternyata ada di grup WA lainnya menyebutkan bahwa Jakob Oetama beragama Islam. Di grup ini, anggota grup mengirimkan link facebook milik akun Ahmad Najib Burhani, Ph.D. Ia memberikan kesaksianya sebagai berikut:

"Hari-hari & bulan-bulan ini, sepertinya berita ttg kematian susul-menyusul. Sebagian krn Covid, sebagian krn memang usia yg sdh lanjut. Namun banyak juga yg terjadi krn gabungan keduanya.

Kemarin baru berduka dg wafatnya Pak Malik Fadjar. Hari ini, Pak Jakob Oetama yg juga merupakan kawan baik Pak Malik, menyusul kembali ke haribaan Tuhan YME. Air mata & kesedihan sptnya belum juga akan berhenti segera. Besok, mungkin kita akan mendengar berita duka lagi. 

Pak Jakob mungkin tak begitu mengenal sy. Tapi, tahun 1998 lalu, sy berkesempatan untuk bertemu langsung dg beliau dalam rangka menulis Skripsi S1 ttg "Relasi Kuasa antara Kompas dan Gus Dur". Dalam kesempatan itu Pak Jakob menunjukkan kalau di KTP-nya, ia beragama Islam. Saya tentu terkejut mendengarnya info itu. Tapi saya yakin, bahwa hati Pak Jakob memang Muslim. 

Selain pertemuan itu, hubungan saya dengan Kompas sebetulnya sejak 1996 ketika saya mulai menulis opini di koran itu. Pak Jakob juga ikut membantu beasiswa ktk sy mengambil S2 di Universiteit Leiden, Belanda. 

Rest in Peace, Pak Jakob. Saya yakin Bpk sekarang bisa bercanda ria dg Pak Malik di alam baka sana. Al-fatihah." Di akhir tulisan tercantun nama Ahmad Najib Burhani. Itulah kesaksian Najib Burhani di laman Facebooknya, 9 September 2020.

Terlepas dari kesaksian Dr Ahmad Najib Burhani yang menyebutkan Jakob Oetama beragama Islam, namun di akhir hayatnya, dalam prosesi pemakamannya  menggunakan tata cara dan simbol Kristen Katolik.

Tampaknya ada ruang lain dalam diri Jakob Oetama. Agama adalah pilihan seseorang. Dia bebas untuk memilih agamanya sesuai kata hati nuraninya. Selamat jalan Pak Jakob Oetama menuju Tuhannya.