Apa Jadinya Bila Masjid Ini Penuh Larangan?

Spanduk larangan tidur di masjid (foto:Tribunnews.com)
Humor - Pada suatu kesempatan, seorang ustaz menjelaskan pernyataan menteri agama terkait persyaratan materi ceramah di rumah ibadah. Sementara jamaah pengajian yang banyak diisi anak-anak ini menyimak dengan khidmat.

"Anak-anakku, nanti kalian kalau sudah besar dan menjadi penceramah ingat himbauan menteri agama ini," jelas ustaz dengan penuh harapan.

"Apa himbaunnya ustaz," tanya jamaah pengajian. "Intinya di rumah ibadah dilarang menyebarkan kebencian, perpecahan, konflik, pelecehan, penodaaan, penghinaan kepada semua pihak," tegas ustaz meyakinkan dan berapi-api.

"Wah, kalau gitu menambah mengganggu kekhusuan ibadah di masjid." tanya jemaah. "Maksudnya?" kejar ustaz merasa heran dengan pertanyaan jamaahnya.

"Ya, nanti di dinding masjid kita banyak tulisan dilarang ceramah menebar kebencian, dilarang konflik, dilarang penghinaan, dan lain sebagainya. Inikan mirip tulisan yang ada selama ini, seperti "dilarang tidur di masjid" dan "dilarang menyalakan hanphone di masjid," jawab jamaah.

"Tidak ditulis seperti itu," sergah ustaz.
"Tapi himbauan itu tetap terlalu mengawang-ngawang, itu hanya untuk elit bukan untuk kepentingan umat seperti kita ini," jelas jemaah.

"Maksudnya?" tanya ustaz
"Kita maunya ada himbauan "dilarang mengambil sandal", soalnya di sini sandal sering hilang, apalagi sandal saya cuman satu," jawab jemaah tersenyum. (*)