Ricuh, Gara-gara Sekolah Ini Wajibkan Berjilbab

Siswi berjilbab (Tempo.co)
Humor-Cerita Lucu - Minggu lalu, ada peristiwa seorang kepala sekolah membuat peraturan bahwa seluruh siswa wajib mengenakan jilbab. Tindakan kepala sekolah ini dinilai anti keberagaman karena dalam SMPN 3 Genteng Banyuwangi tersebut ada juga yang beragama non Islam. (Tribunnews.com, 16/07/2017).

Gara-gara sikap surat edaran tersebut, Bupati Banyuwangi Azwar Anas akan memberikan sanksi. (Kompas, 17/07/2017)

Dari peristiwa ini, saya akan membuat sebuah kisah humor terkait jilbab, sekolah, sikap diskrimanasi, dan anti keberagaman. Kisahnya seperti ini:

Pada suatu kesempatan di sekolah swasta, beredar juga surat edaran yang mewajibkan seluruh anak didiknya mengenakan jilbab. Peraturan ini sontak menimbulkan pro kontra.

Pro kontra tak hanya di kalangan guru, tapi juga kepada murid-murid dan orang tua siswa. Bahkan isu ini menjadi perdebatan di kalangan aktivis dan ustaz.

Dalam surat edaran tersebut, diumumkan semua murid wajib mengenakan jilbab. Bagi yang tidak mau mengenakan jilbab dilarang masuk kelas, kalau tidak mau pakai juga diminta keluar atau pindah sekolah.

"Wah, sekolah ini diskriminatif, bahkan menolak keberagaman dan intoleransi," sergah Budi seorang aktivis. "Diskriminasinya di mana?" tanya Ahmad seorang ustaz.

Iwan aktivis yang juga guru matematika ikut menimpali,"Pak Ustaz, masa siswa laki-laki juga pakai jilbab. Inikan namaya gila dan menyalahi kodrat." "Ya, tidaklah. Ini untuk siswa perempuan," jawab ustaz.

"Tapi kan tidak semua siswa perempuan beragama Islam, ini namanya memaksakan kehendak kepada agama lain," cecar Iwan. "Tenang. Jangan khawatir, surat edaran itu kan adanya untuk Pondok Pesantren, semuanya muslim. Makanya cek dulu isi surat edaran itu, baru bereteriak,"tutup ustaz (*)