 |
| Panjat Pinang (merdeka.com) |
Perdebatan mereka tak kalah sengitnya saat membahas pengibaran bendera merah putih yang dikatakan haram. Pada rapat sebelumnya mereka berdebat soal fatwa MUI mengharamkan mengibarkan merah putih. Padahal berita MUI itu hoax.
Nah, dalam rapat kali ini tak kalah panasnya dalam menentukan daftar lomba yang akan dimainkan. Panitia sudah hampir 99 persen menyelesaikan rapatnya. "Saya simpulkan, kita sepakati perlombaan yang akan kita pertandingkan, balap karung, gigit sendok, masukin jarum ke botol, makan kerupuk, hias sepeda, dan tentu lomba utama panjat pinang," jelas ketua panitia.
Tak lama ketua bicara, anggota langsung menyelanya. "Pak Ketua, saya tadi datang terlambat, saya tidak setuju dengan lomba yang terakhir," tanya anggota panitia. "Yang, mana?" tanya ketua. "Itu loh, lomba panjat pinang," tegasnya.
"Kenapa tidak setuju, itu kan lomba paling seru dan ditunggu-tunggu warga. Apalagi hadiahnya ada Hanphone dan TV," jelas ketua panitia agak marah. "Tenang, Pak. Lomba panjat pinang itukan hukumnya haram. Kita panitia dan warga tidak mau terjerumus perbuatan haram," jelas anggota panitia tenang.
Mendengar jawaban itu, ketua panitia sosok yang dituakan makin marah,"Sok, tahu kamu. Haram apanya? Lomba panjat pinang sama dengan lomba lainnya, halal hukumnya," jawab ketua.
"Lomba panjat pinang berlawanan dengan fatwa hukum yang ada," sela anggota panitia. "Maksudnya fatwa apa?" tanya ketua penasaran. "Fatwa yang membolehkan itu meminang dulu, baru memanjat, seperti dalam perkawinan. Kalau memanjat dulu, baru meminang itu haram hukumnya," jelas anggota tersenyum.
Peserta rapat pun tertawa ngakak atas cerita lucu yang disampaikan salah satu peserta lainnya. Ketua panitia juga akhirnya ikut tertawa dan menutup acara dengan tetap memasukkan lomba panjat pinang. ***